Ikan Salmon merupakan
ikan yang lahir di sungai tetapi besar dan hidup di laut. Ketika dewasa, mereka
berenang ke hilir sungai untuk bertelur dan kemudian mati. Ikan Salmon harus
berjuang berenang dari laut ke hilir sungai melawan arus sungai sejauh ribuan
mil. Selama menempuh perjalanan ikan Salmon kehilangan sepertiga dari berat
tubuhnya karena begitu beratnya perjalanan yang harus ditempuh.
Selain untuk
bereproduksi, ikan Salmon juga berjasa membawa kekayaan mineral lautan ke
daratan sebab tubuh mereka mengandung kandungan mineral yang tinggi. Ikan
Salmon juga menjadi sumber makanan bagi banyak makhluk hidup di darat sehingga
terjadi keseimbangan alam.
Siklus hidup ikan
salmon bermula di perairan tawar (sungai), disini telur telur ikan salmon
menetas (biasanya pada bulan November) dan disini perjuangan hidupnya bermula.
Tingkat kematian ikan salmon pada tahap ini sangat besar. Dari total jumlah
telur yang dibuahi, lebih kurang setengahnya yang berhasil menetas.
Ikan salmon yang baru
menetas ini dinamakan “alevin” yang hidup di antara tumpukan kerikil di dasar
sungai dengan memakan plankton. Setelah persediaan makanan habis, alevin akan
keluar dari kerikil dasar sungai (bulan Mei/Juni), pada tahap ini ikan salmon
dinamakan “Fry”. Fry kemudian tumbuh dan berkembang menjadi “smolt” yang
kemudian bergerak ke muara sungai menuju ke lautan lepas.Tahun pertama hidup di
lautan merupakan tahap kritis ikan salmon menghadapi pemangsanya. Predator yang
memangsa ikan salmon dalam jumlah banyak adalah anjing laut. Disamping itu,
singa laut, beruang, burung dan manusia juga menjadi ancaman kelangsungan hidup
ikan salmon.Lama berpetualang di lautan (4-7 tahun), ikan salmon tumbuh besar
dan cukup dewasa untuk bereproduksi.
Disini letak keunikan ikan salmon, dimana
hidupnya bermula (menetas dari telur) disanalah ikan salmon melakukan proses
reproduksi. Ikan salmon yang hidup berkoloni (berkumpul dalam jumlah yang
sangat banyak) akan berkumpul dengan koloni ikan salmon lainnya untuk
bermigrasi kembali ke perairan tawar yaitu sungai.Perjalanan pulang ikan salmon
tidaklah sebentar, memakan waktu dengan hitungan bulan. Banyak rintangan yang
menghadang perjalanannya, melewati batu karang, berenang melawan arus, melompat
mendaki air terjun (daya lompat ikan salmon bisa mencapai 3 meter),dan lain
lain.
Satu
hal lagi, selama melakukan perjalanan pulang, ikan salmon tidak makan apa apa
alias berpuasa. Cadangan lemak yang ada di tubuhnya merupakan sumber makanan
hingga sampai ke perairan tawar.
Dari sumber yang ada,
belum ada yang bisa memastikan bagaimana cara ikan salmon dapat menemukan
kembali jalan pulang ke sungai tempat mereka ditetaskan setelah berenang di
lautan bertahun tahun lamanya dan beribu ribu kilo jauhnya.
Teori yang paling
banyak di anut adalah ikan salmon menyimpan secara otomatis aroma dimana tempat
dia ditetaskan, dan inilah yang nantinya akan menuntun perjalanan pulang
kembali ke tempat asal.Sesampainya di hulu sungai (atau tempatnya ditetaskan),
Begitulah perjuangan
dan siklus hidup ikan salmon. Yatim piatu sejak menetas, menempuh perjalanan
dengan resiko yang sangat besar dan berkorban demi kelangsungan populasinya
dimasa yang akan datang.
Didorong naluri, mereka
berenang menentang arus, melintasi air terjun, dan mengitari dam-dam pembangkit
listrik. Meski menghadapi ancaman elang, beruang, dan banyak predator lainnya,
mereka berjuang mencapai tempat yang biasa digunakan para leluhur mereka untuk
menaruh telur-telur.
Perjalanan induk ikan salmon tersebut sangat
menguras tenaga karena harus melawan arus sungai yang menurun diakibatkan
kedudukan sungai lebih tinggi daripada laut. Lompatan-lompatan itu kerap kali
gagal untuk mencapai atas tangga sungai dan belum lagi telah menanti beruang
atau pemangsa lapar lainnya yang tanpa susah payah memangsanya, serta harus
melewati sungai yang semakin dangkal. Yang sangat tragis dan mengagumkan
bahwa hanya sebagian kecil induk salmon yang berhasil mencapai hulu sungai dan
bertelur, kemudian mati.
Dari kisah ikan salmon
yang luar biasa ini ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Salah satunya,
perjuangan yang dilakukan oleh ikan Salmon untuk berenang ke hilir sungai
walaupun setelah bertelur mereka akan mati.
Ikan Salmon mengajarkan
bahwa hidup ini adalah perjuangan; perjuangan untuk menggenapi tujuan yang
ditetapkan sang Pencipta. Selain kegigihannya dalam berjuang, ikan Salmon juga
mengajarkan kehidupan yang penuh pengorbanan.
Bayangkan bila ikan
Salmon menjadi egois dan tidak mau berjuang berenang ke hilir sungai. Mereka
akan menjadi punah, banyak makhluk hidup mati dan keseimbangan alam akan
terganggu. Pengorbanan yang ditunjukkan ikan salmon ini sangat berbeda dengan
kebanyakan manusia yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri daripada
kepentingan orang lain/masyarakat.
Kita harus hidup bukan
untuk mencapai ambisi dan kepentingan diri sendiri saja. Kehidupan ini akan
bermakna bila hidup kita bisa bermanfaat bagi orang lain.
Bergeraklah,
berpindahlah dan berjuanglah demi suatu perubahan yang akan mendatangkan
kebaikan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar