Rabu, 16 Mei 2012

Hidup itu Harus Seperti Ikan Salmon

 
Ikan Salmon merupakan ikan yang lahir di sungai tetapi besar dan hidup di laut. Ketika dewasa, mereka berenang ke hilir sungai untuk bertelur dan kemudian mati. Ikan Salmon harus berjuang berenang dari laut ke hilir sungai melawan arus sungai sejauh ribuan mil. Selama menempuh perjalanan ikan Salmon kehilangan sepertiga dari berat tubuhnya karena begitu beratnya perjalanan yang harus ditempuh.

Selain untuk bereproduksi, ikan Salmon juga berjasa membawa kekayaan mineral lautan ke daratan sebab tubuh mereka mengandung kandungan mineral yang tinggi. Ikan Salmon juga menjadi sumber makanan bagi banyak makhluk hidup di darat sehingga terjadi keseimbangan alam.

Siklus hidup ikan salmon bermula di perairan tawar (sungai), disini telur telur ikan salmon menetas (biasanya pada bulan November) dan disini perjuangan hidupnya bermula. Tingkat kematian ikan salmon pada tahap ini sangat besar. Dari total jumlah telur yang dibuahi, lebih kurang setengahnya yang berhasil menetas.

Ikan salmon yang baru menetas ini dinamakan “alevin” yang hidup di antara tumpukan kerikil di dasar sungai dengan memakan plankton. Setelah persediaan makanan habis, alevin akan keluar dari kerikil dasar sungai (bulan Mei/Juni), pada tahap ini ikan salmon dinamakan “Fry”. Fry kemudian tumbuh dan berkembang menjadi “smolt” yang kemudian bergerak ke muara sungai menuju ke lautan lepas.Tahun pertama hidup di lautan merupakan tahap kritis ikan salmon menghadapi pemangsanya. Predator yang memangsa ikan salmon dalam jumlah banyak adalah anjing laut. Disamping itu, singa laut, beruang, burung dan manusia juga menjadi ancaman kelangsungan hidup ikan salmon.Lama berpetualang di lautan (4-7 tahun), ikan salmon tumbuh besar dan cukup dewasa untuk bereproduksi.

 Disini letak keunikan ikan salmon, dimana hidupnya bermula (menetas dari telur) disanalah ikan salmon melakukan proses reproduksi. Ikan salmon yang hidup berkoloni (berkumpul dalam jumlah yang sangat banyak) akan berkumpul dengan koloni ikan salmon lainnya untuk bermigrasi kembali ke perairan tawar yaitu sungai.Perjalanan pulang ikan salmon tidaklah sebentar, memakan waktu dengan hitungan bulan. Banyak rintangan yang menghadang perjalanannya, melewati batu karang, berenang melawan arus, melompat mendaki air terjun (daya lompat ikan salmon bisa mencapai 3 meter),dan lain lain.

Satu hal lagi, selama melakukan perjalanan pulang, ikan salmon tidak makan apa apa alias berpuasa. Cadangan lemak yang ada di tubuhnya merupakan sumber makanan hingga sampai ke perairan tawar.

Dari sumber yang ada, belum ada yang bisa memastikan bagaimana cara ikan salmon dapat menemukan kembali jalan pulang ke sungai tempat mereka ditetaskan setelah berenang di lautan bertahun tahun lamanya dan beribu ribu kilo jauhnya.

Teori yang paling banyak di anut adalah ikan salmon menyimpan secara otomatis aroma dimana tempat dia ditetaskan, dan inilah yang nantinya akan menuntun perjalanan pulang kembali ke tempat asal.Sesampainya di hulu sungai (atau tempatnya ditetaskan),
Begitulah perjuangan dan siklus hidup ikan salmon. Yatim piatu sejak menetas, menempuh perjalanan dengan resiko yang sangat besar dan berkorban demi kelangsungan populasinya dimasa yang akan datang.

Didorong naluri, mereka berenang menentang arus, melintasi air terjun, dan mengitari dam-dam pembangkit listrik. Meski menghadapi ancaman elang, beruang, dan banyak predator lainnya, mereka berjuang mencapai tempat yang biasa digunakan para leluhur mereka untuk menaruh telur-telur.

Perjalanan induk ikan salmon tersebut sangat menguras tenaga karena harus melawan arus sungai yang menurun diakibatkan kedudukan sungai lebih tinggi daripada laut. Lompatan-lompatan itu kerap kali gagal untuk mencapai atas tangga sungai dan belum lagi telah menanti beruang atau pemangsa lapar lainnya yang tanpa susah payah memangsanya, serta harus melewati sungai yang semakin dangkal. Yang sangat tragis  dan mengagumkan bahwa hanya sebagian kecil induk salmon yang berhasil mencapai hulu sungai dan bertelur, kemudian mati.

Dari kisah ikan salmon yang luar biasa ini ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Salah satunya, perjuangan yang dilakukan oleh ikan Salmon untuk berenang ke hilir sungai walaupun setelah bertelur mereka akan mati.
Ikan Salmon mengajarkan bahwa hidup ini adalah perjuangan; perjuangan untuk menggenapi tujuan yang ditetapkan sang Pencipta. Selain kegigihannya dalam berjuang, ikan Salmon juga mengajarkan kehidupan yang penuh pengorbanan.

Bayangkan bila ikan Salmon menjadi egois dan tidak mau berjuang berenang ke hilir sungai. Mereka akan menjadi punah, banyak makhluk hidup mati dan keseimbangan alam akan terganggu. Pengorbanan yang ditunjukkan ikan salmon ini sangat berbeda dengan kebanyakan manusia yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan orang lain/masyarakat.
Kita harus hidup bukan untuk mencapai ambisi dan kepentingan diri sendiri saja. Kehidupan ini akan bermakna bila hidup kita bisa bermanfaat bagi orang lain.

Bergeraklah, berpindahlah dan berjuanglah demi suatu perubahan yang akan mendatangkan kebaikan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar